Search

Translate

Sabtu, 31 Desember 2022

Pengenalan Jenis - Jenis Maintenance Mesin

Tentunya sudah terbayang didalam pikiran kita jika mendengar kata "Maintenance". Arti maintenance sendiri yaitu perawatan yang dimana bertujuan agar kondisi suatu mesin terjaga dengan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk mencapai kondisi tersebut pastinya butuh suatu langkah-langkah ataupun program didalamnya. Namun, perlu digaris bawahi adalah semua mesin pasti akan mengalami kerusakan atau deterioration. Semua mesin memiliki batas umur pakainya sehingga tugas seorang engineer dan operator dalam menjaga kondisi mesin tetap dalam kondisi baik dan siap pakai. Contoh sederhananya jika umur suatu mesin dari manufaktur memiliki umur 30 tahun, tugas engineering adalah bagaimana mesin tersebut bisa dipakai selama 30 tahun bahkan lebih. Kerusakan atau deterioration pada mesin terbagi atas 2 tipe. Tipe pertama adalah normal deterioration, yaitu terjadi penurunan kemampuan mesin secara alami. Jika terjadi percepatan kerusakan pada mesin sebelum umur pakainya, tipe ini bisa dipastikan mesin tersebut mengalami yang namanya forced deterioration. Untuk pembahasan natural deterioration dan forced deterioration akan dijelaskan pada chapter khusus. (Grafik deterioration) 

Gambar 1. Jenis Deterioration (klik gambar agar lebih jelas)
                                       

Maintenance secara garis besar terbagi 2, yaitu Planned Maintenance dimana aktivitas maintenance yang sudah terjadwal dan Unplanned Maintenance dimana aktivitas maintenance yang tidak terjadwal dan sifatnya mendadak. Sebaiknya metode aktivitas maintenance dikombinasikan tidak menggunakan satu atau dua jenis maintenance. Jadi langkah awalnya adalah :
  • Memetakan/pengelompokan mesin atau parts yang critcal dengan yang non critical. Untuk skala prioritas perawatan mesinnya
  • Apakah berpengaruh terhadap proses produksi jika mesin rusak
  • Dampak atau kerugiannya apakah besar jika mesin rusak tidak beroperasi
  • Akses maintenancenya sulit atau mudah

Gambar 2. Jenis-Jenis Maintenance Activity (klik gambar agar lebih jelas)













Planned Maintenance

1. Preventive Maintenance

    Adalah perawatan untuk mencegah terjadinya kerusakan dengan cara dibongkar atau diperiksa. Periodic checking dan inspeksi dilakukan secara berkala mengikuti jadwal maintenance yang telah dibuat. Jadwal maintenance dibuat sebaiknya didasarkan pada manual book mesin atau dengan berbasis nilai MTBF/Mean Time Between Failure analisis. Karena sepengalaman saya sebagai maintenance engineer rekomendasi manual book bisa saja sudah tidak relevan dengan kondisi mesin saat ini. Contohnya adalah jenis part yang sudah berbeda atau material produk yang sudah berbeda, atau faktor lingkungan juga bisa mempengaruhi, serta terkadang di manual book mesin tidak tertuang secara detail kapan parts harus di maintenance.

2. Condition Based Maintenance

    Adalah perawatan yang dilakukan bedasarkan kondisinya dengan dibantu alat khusus, seperti, thermal gun, stetoscope untuk mendeteksi awal untuk  menentukan apakah parts perlu diganti. 

3. Predictive Maintenance

    Masuk kedalam bagian condition based maintenance, hanya saja jenis perawatan predictive ini tujuannya adalah untuk memprediksikan terjadinya kerusakan parts atau mesin dengan alat-alat diagnostik seperti vibs Scan, Thermal Cam, Uji NDT, dan sudah banyak industri yang menuju industri 4.0 menggunakan smart sensor yang dimana dapat mengetahui dan memonitor kondisi mesin secara real time. Vibrasi, temperature, rotating/putaran, load capacity, pemakaian energi, dll.

4. Time Based Maintenance

     Adalah perawatan dan pergantian parts atau mesin yang dilakukan bedasarkan waktu tanpa melihat dari kondisi parts atau mesin masih bagus atau tidak. Namun untuk sistem maintenance TBM ini berdampak pada maintenace cost yang lebih tinggi

5. Corrective Maintenance

  Adalah metoda perawatan yang ditujukan untuk melaksanakan KAIZEN atau Continuous Improvement yang berkaitan dengan perawtan mesin, antara lain :

a. Meningkatkan reliability mesin atau parts yang memiliki daur hidup yang pendek

b. Mengurangi frekuensi kerusakan mesin sehingga MTBF naik

c. Memperpendek waktu perbaikan yang panjang (nilai MTTR turun)

d. Meningkatkan kualitas perbaikan

e. Mengoptimalisasi repair & maintenance cost

6. Breakdown Maintenance

     Jenis perawatan ini adalah dengan sengaja melakukan perbaikan dan pergantian mesin sampai kondisinya rusak. Tapi syaratnya adalah spare mesinnya sudah ada sehingga ketika mesin itu rusak bisa langsung diganti. Tentu butuh pertimbangan tidak semua parts atau mesin bisa sembarangan menggunakan jenis perawatan ini.

Unplanned Maintenance

1. Emergency Maintenance

    Adalah perawatan yang perlu segera dilakukan karena terjadinya kerusakan yang mendadak. Untuk perawatan yang tidak direncanakan sebisa mungkin dihindarkan karena mempertimbangkan :

a. Belum tentu sparepart tersedia saat terjadinya kerusakan

b. Kesiapan manpower  karena bisa saja ada personel yang sedang sakit atau cuti

c. Mempengaruhi proses produksi sehingga waktu produksi menjadi molor dan pencapaian target produksi tidak tercapai

d. Rasio penggunaan energi bisa meningkat

e. Cost bisa menjadi lebih tinggi

Dari penjelasan diatas pasti banyak yang bertanya "metode maintenance apa yang terbaik? ". Sebelum menjawab pertanyaan ini yang perlu dipahami adalah setiap metode perawatan memiliki suatu kelebihan dan kekurangannya. Tapi memang harus diusahakan kegiatan maintenace bedasarkan kondisinya (condition based maintenance atau predictive maintenance). Semakin kita bisa mendekati kondisi kerusakannya artinya dari segi cost yang digunakan bisa lebih optimal

Namun di setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing karena perlu dipertimbangkan juga faktor-faktor lain seperti, SDM, budaya kerja, budget/cost, dll. Semuanya dikembalikan kepada kebijakan masing-masing perusahaan dengan sudah mempertimbangkan risk managementnya. Justru yang tidak baik adalah jika mesin tidak di rawat atau maintenance sama sekali. Dan yang tidak kalah penting yaitu menganalisa data-data kerusakan. Dengan menganalisa data kita dapat membaca trend kerusakan dan bisa memprediksikan kerusakan mesin. Dokumentasi dalam aktivitas maintenance harus dilakukan dengan baik dan ini merupakan salah satu pondasi.

Berikut diagram keputusan dalam pemilihan metoda perawatan dan pemeliharaan mesin. Tentu disetiap industri memiliki kebijakannya masing-masing dan diagram keputusan ini tidak bersifat mutlak. Namun disini saya mencoba untuk membantu membuat gambaran proses pemilihan metoda.

Gambar 3. Diagram Keputusan Perawatan Mesin (klik gambar agar lebih jelas)


Keterangan : 
TBM = Time Based Maintenance
BM = Breakdown Maintenance
CBM = Condition Based Maintenance
PC = Periodic Checking

Untuk meningkatkan reliability mesin, ada tujuh pertanyaan dasar sebelum menentukan kebutuhan perawatan, yaitu :

1. Apa fungsi dan standard prestasi yang terkait dengan aset dalam konteks operasinya saat ini?
(Tips : Definisikan standard fungsi  dari setiap mesin) 

2. Dengan jalan apa aset bisa gagal dalam memenuhi fungsinya?
(Tips : Buat risk management penanganan mesin yang ada, FMEA/Failure Mode Effect Analysis, mitigasi awal segala bentuk kemungkinan mesin itu bisa rusak) 

3. Apa yang menyebabkan setiap kegagalan fungsional?
(Tips : Lakukan analisa dari database yang ada dan kelompokkan jenis-jenis kerusakannya, why-why analysis) 

4. Apa yang terjadi pada setiap kegagalan yang timbul?
(Tips : Buat prosedur penanganan kerusakan mesin sehingga proses penangannya cepat dan kualitas kerja yang baik) 

5. Apa saja pengaruh kegagalan ini?
(Tips : buat "skala dampak" dari setiap kerusakan yang timbul. Dengan mempertimbangkan tools yang ada, manpower, cost, jadwal, pengaruh terhadap lingkungan sekitar, dll)

6. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah setiap kegagalan?
(Tips : Lakukan focus improvement dengan membuat small grup discussion pada tim kerja dan tetapkan  kebijakan aktivitas maintenance) 

7. Apa yang sebaiknya dilakukan bila tugas pencegahan yang sesuai tidak dapat ditemukan?
(Tips : Definisikan kembali dari standard fungsinya, evaluasi proses dan evaluasi target dan tetapkan target baru jika diperlukan, serta bisa diskusikan dengan manufaktur pembuat mesin) 













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *