- Memetakan/pengelompokan mesin atau parts yang critcal dengan yang non critical. Untuk skala prioritas perawatan mesinnya
- Apakah berpengaruh terhadap proses produksi jika mesin rusak
- Dampak atau kerugiannya apakah besar jika mesin rusak tidak beroperasi
- Akses maintenancenya sulit atau mudah
1. Preventive Maintenance
Adalah perawatan untuk mencegah terjadinya kerusakan dengan cara dibongkar atau diperiksa. Periodic checking dan inspeksi dilakukan secara berkala mengikuti jadwal maintenance yang telah dibuat. Jadwal maintenance dibuat sebaiknya didasarkan pada manual book mesin atau dengan berbasis nilai MTBF/Mean Time Between Failure analisis. Karena sepengalaman saya sebagai maintenance engineer rekomendasi manual book bisa saja sudah tidak relevan dengan kondisi mesin saat ini. Contohnya adalah jenis part yang sudah berbeda atau material produk yang sudah berbeda, atau faktor lingkungan juga bisa mempengaruhi, serta terkadang di manual book mesin tidak tertuang secara detail kapan parts harus di maintenance.
2. Condition Based Maintenance
Adalah perawatan yang dilakukan bedasarkan kondisinya dengan dibantu alat khusus, seperti, thermal gun, stetoscope untuk mendeteksi awal untuk menentukan apakah parts perlu diganti.
3. Predictive Maintenance
Masuk kedalam bagian condition based maintenance, hanya saja jenis perawatan predictive ini tujuannya adalah untuk memprediksikan terjadinya kerusakan parts atau mesin dengan alat-alat diagnostik seperti vibs Scan, Thermal Cam, Uji NDT, dan sudah banyak industri yang menuju industri 4.0 menggunakan smart sensor yang dimana dapat mengetahui dan memonitor kondisi mesin secara real time. Vibrasi, temperature, rotating/putaran, load capacity, pemakaian energi, dll.
4. Time Based Maintenance
Adalah perawatan dan pergantian parts atau mesin yang dilakukan bedasarkan waktu tanpa melihat dari kondisi parts atau mesin masih bagus atau tidak. Namun untuk sistem maintenance TBM ini berdampak pada maintenace cost yang lebih tinggi.
5. Corrective Maintenance
Adalah metoda perawatan yang ditujukan untuk melaksanakan KAIZEN atau Continuous Improvement yang berkaitan dengan perawtan mesin, antara lain :
a. Meningkatkan reliability mesin atau parts yang memiliki daur hidup yang pendek
c. Memperpendek waktu perbaikan yang panjang (nilai MTTR turun)
d. Meningkatkan kualitas perbaikan
e. Mengoptimalisasi repair & maintenance cost
6. Breakdown Maintenance
Jenis perawatan ini adalah dengan sengaja melakukan perbaikan dan pergantian mesin sampai kondisinya rusak. Tapi syaratnya adalah spare mesinnya sudah ada sehingga ketika mesin itu rusak bisa langsung diganti. Tentu butuh pertimbangan tidak semua parts atau mesin bisa sembarangan menggunakan jenis perawatan ini.
Unplanned Maintenance
1. Emergency Maintenance
Adalah perawatan yang perlu segera dilakukan karena terjadinya kerusakan yang mendadak. Untuk perawatan yang tidak direncanakan sebisa mungkin dihindarkan karena mempertimbangkan :
a. Belum tentu sparepart tersedia saat terjadinya kerusakan
b. Kesiapan manpower karena bisa saja ada personel yang sedang sakit atau cuti
c. Mempengaruhi proses produksi sehingga waktu produksi menjadi molor dan pencapaian target produksi tidak tercapai
d. Rasio penggunaan energi bisa meningkat
e. Cost bisa menjadi lebih tinggi
Dari penjelasan diatas pasti banyak yang bertanya "metode maintenance apa yang terbaik? ". Sebelum menjawab pertanyaan ini yang perlu dipahami adalah setiap metode perawatan memiliki suatu kelebihan dan kekurangannya. Tapi memang harus diusahakan kegiatan maintenace bedasarkan kondisinya (condition based maintenance atau predictive maintenance). Semakin kita bisa mendekati kondisi kerusakannya artinya dari segi cost yang digunakan bisa lebih optimal.
Namun di setiap perusahaan memiliki kebijakannya masing-masing karena perlu dipertimbangkan juga faktor-faktor lain seperti, SDM, budaya kerja, budget/cost, dll. Semuanya dikembalikan kepada kebijakan masing-masing perusahaan dengan sudah mempertimbangkan risk managementnya. Justru yang tidak baik adalah jika mesin tidak di rawat atau maintenance sama sekali. Dan yang tidak kalah penting yaitu menganalisa data-data kerusakan. Dengan menganalisa data kita dapat membaca trend kerusakan dan bisa memprediksikan kerusakan mesin. Dokumentasi dalam aktivitas maintenance harus dilakukan dengan baik dan ini merupakan salah satu pondasi.
Berikut diagram keputusan dalam pemilihan metoda perawatan dan pemeliharaan mesin. Tentu disetiap industri memiliki kebijakannya masing-masing dan diagram keputusan ini tidak bersifat mutlak. Namun disini saya mencoba untuk membantu membuat gambaran proses pemilihan metoda.
Gambar 3. Diagram Keputusan Perawatan Mesin (klik gambar agar lebih jelas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar