Tentunya sudah terbayang didalam pikiran kita jika mendengar kata "Maintenance". Arti maintenance sendiri yaitu perawatan yang dimana bertujuan agar kondisi suatu mesin terjaga dengan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk mencapai kondisi tersebut pastinya butuh suatu langkah-langkah ataupun program didalamnya. Namun, perlu digaris bawahi adalah semua mesin pasti akan mengalami kerusakan atau deterioration. Semua mesin memiliki batas umur pakainya sehingga tugas seorang engineer dan operator dalam menjaga kondisi mesin tetap dalam kondisi baik dan siap pakai. Contoh sederhananya jika umur suatu mesin dari manufaktur memiliki umur 30 tahun, tugas engineering adalah bagaimana mesin tersebut bisa dipakai selama 30 tahun bahkan lebih. Kerusakan atau deterioration pada mesin terbagi atas 2 tipe. Tipe pertama adalah normal deterioration, yaitu terjadi penurunan kemampuan mesin secara alami. Jika terjadi percepatan kerusakan pada mesin sebelum umur pakainya, tipe ini bisa dipastikan mesin tersebut mengalami yang namanya forced deterioration. Untuk pembahasan natural deterioration dan forced deterioration akan dijelaskan pada chapter khusus. (Grafik deterioration)
Gambar 1. Jenis Deterioration (klik gambar agar lebih jelas)
Maintenance secara garis besar terbagi 2, yaitu Planned Maintenance dimana aktivitas maintenance yang sudah terjadwal dan Unplanned Maintenance dimana aktivitas maintenance yang tidak terjadwal dan sifatnya mendadak. Sebaiknya metode aktivitas maintenance dikombinasikan tidak menggunakan satu atau dua jenis maintenance. Jadi langkah awalnya adalah :
- Memetakan/pengelompokan mesin atau parts yang critcal dengan yang non critical. Untuk skala prioritas perawatan mesinnya
- Apakah berpengaruh terhadap proses produksi jika mesin rusak
- Dampak atau kerugiannya apakah besar jika mesin rusak tidak beroperasi
- Akses maintenancenya sulit atau mudah
Gambar 2. Jenis-Jenis Maintenance Activity (klik gambar agar lebih jelas)