Search

Translate

Selasa, 31 Januari 2023

5 Tahapan Menuju Zero Breakdown Maintenance

Sebelum membahas cara untuk menuju zero breakdown maintenance ada lebih baiknya membaca materi pembahasana sebelumnya karena setiap chapter tulisan-tulisan saya akan berkaitan satu dengan lainnya.

Dari pengalaman selama ini, pengamatan secara direct dan indirect perlu dikombinasikan. Mungkin masih banyak sebagian dari teman-teman belum memaksimalkan pengamatan secara indirect. Pembahasan pengamatan secara direct dan indirect sudah pernah saya bahas di tulisan sebelumnya. Padahal untuk menuju zero breakdown maintenance mau tidak mau kita harus membiasakan untuk mengukur dan menganalisa data secara serius. Dizaman saat ini data itu sama pentingnya dengan minyak bumi karena siapa yang memiliki data lengkap dia adalah juaranya.

Minggu, 15 Januari 2023

Mengukur Kinerja Maintenance (KPI) Part-2

Chapter kali ini adalah lanjutan dari "Mengukur Kinerja Maintenance (KPI) Part-1" dimana membahas indikator utama yang sering digunakan. Adapun indikator-indikator tambahan yang juga bisa jadi alat pengukuran performance.

1. LTIFR (Lost Time Injury Frequency Rate)

Untuk mengukur performance safety secara keseluruhan dan frekuensi indikasi kehilangan waktu akibat sakit/cedera. Hasil nilai yang direkomendasikan dari perhitungan ini adalah LTIFR < 5.

Rumus : 

  • LTIFR = (Number of Lost Time Injuries : Total Man Hours) x 1.000.000

Jika > 5, maka : 

  • Personel lebih banyak sakit/cedera
  • Praktek atau mekanisme terhadap sefety tidak efektif
  • Laporan kecelakaan atau kejadian meningkat
Jika < 5, maka :
  • Personel tidak keadaan sakit/cedera
  • Praktek atau mekanisme terhadap sefety efektif
  • Laporan kecelakaan atau kejadian menurun

Selasa, 10 Januari 2023

Mengukur Kinerja Maintenance (KPI ) Part-1

Setelah kita tahu jenis-jenis maintenance dan enam pola kerusakan mesin selanjutnya adalah penyusunan key Performance Indicators/KPI. KPI itu ibarat odometer dikendaraan kita sebagai dashboard indikator apakah sistem berjalan dengan baik atau tidak, serta sebagai benteng yang menjaga proses kerja sesuai dengan targetnya. Tanpa adanya KPI, kita tidak dapat mengukur tingkat keberhasilan pekerjaan. Jika sudah ada KPI di tempat kita bekerja, bisa di cek kembali apakah KPI yang digunakan sudah tepat atau belum. Dikhawatirkan ada yang sudah tidak relevan atau mungkin cara perhitungannya yang salah. 

Sebenarnya ada banyak sekali indikator-indikator yang bisa digunakan, namun chapter tulisan saya kali ini mengupas indikator-indikator yang sering digunakan.

Secara garis besar KPI yang digunakan berkaitan dengan :

1. Safety

Indikator ini harus menjadi paling utama karena buat apa breakdown dan maintenance cost rendah kalau banyak terjadinya accident di tempat kerja kita. Sehingga faktor safety adalah hal yang paling utama. Pastikan zero accident di wilayah kerja kita.

Jumat, 06 Januari 2023

Mengenali Bearing, kerusakan serta Cara Perawatannya

Pada topik kali ini akan dibahas mengenai Bearing, dari pengenalan, kerusakan-kerusakan bearing sampai cara perawatan pada bearing. Bearing merupakan salah satu komponen penting pada suatu peralatan atau mesin. Tanpa disadari di dalam keseharian kita banyak bersinggungan dengan komponen ini. Misalnya saja mesin cuci, pompa di rumah, sepeda motor, dan masih banyak lagi. Belum lagi di dunia industri pasti sering bersinggungan dengan bearing. Penggunaan bearing harus tepat dan sesuai dengan peruntukannya. Berbicara bearing tidak bisa kita katakan jenis bearing apa yang terbaik?. Tapi semua jenis atau tipe-tipe bearing memiliki fungsinya masing-masing dan tergantung aplikasinya. Hindarkan terjadi kesalahan pemilihan bearing yang tidak sesuai dengan peruntukannya yang akan berdampak kepada umur pemakaian bearing. 

Pengenalan bearing

Fungsi dari bearing adalah sebagai bantalan pada shaft ataupun rel. Dengan dirinya sebagai bantalan artinya dia mampu menjaga agar kondisi shaft tidak rusak dan membuat peralatan atau mesin dapat bergerak rotasi ataupun vertikal & horizontal dengan baik. Oh iya, sebagai informasi kalau bearing itu selain ada yang bergerak secara rotasi seperti pada umunya, tapi juga ada bearing yang bisa diperuntukan untuk bergerak secara maju-mundur, bearing tipe ini disebut linear bearing. Bearing jenis rotary yang biasa kita lihat sudah ada standard di seluruh dunia. Jadi tidak perlu khawatir jika ingin mengganti-ganti bearing ke merk lain. Namun, untuk tipe linear bearing tidak ada standard sehingga setiap manufaktur pembuat bearing memiliki ukuran yang bisa berbeda-beda. Sehingga untuk memodifikasi linear bearing ke merk lain harus hati-hati dengan dimensinya. 

Senin, 02 Januari 2023

Enam Pola Kegagalan Mesin

Pada topik pembahasan sebelumnya sudah dibahas mengenai jenis-jenis kerusakan mesin. Pada chapter ini akan dibahas mengenai pola-pola kerusakan mesin. Setiap kerusakan mesin ternyata memiliki pattern tersendiri. Banyak yang masih berfikir bahwa pasti setiap parts atau mesin yang baru diganti butuh waktu lama akan kembalinya rusak. Padahal bisa iya dan bisa tidak, karena setiap mesin memiliki karakteristiknya masing-masing. Anggap saja biarpun sama-sama mesin kompresor tapi jika dari parts yang digunakan, lingkungan, dan proses pemakaian sudah berbeda, maka akan berpengaruh terhadap pola kerusakannya. Serta semakin kompleks dan rumit suatu peralatan ataupun komponen mesin juga akan berpengaruh terhadap pola kerusakannya.

Sebelum kita membahas enam pola kegagalan mesin, perlu diketahui diawal bahwa jenis perawatan ada yang bentuknya minor maintenance dan major maintenance. Didasari oleh dampak kerusakan atau besarnya aktivitas maintenance yang dilakukan. Contohnya untuk major maintenance adalah aktivitas overhaul mesin. Serta jika mesin diibaratkan manusia yang bisa sakit, penyakit atau kerusakan pada mesin ternyata ada gejalanya. Gejala atau sifat kerusakan pada mesin ada yang kronis dan sporadis, maksudnya apa?. Maksudnya yaitu, untuk kerusakan mesin secara kronis adalah jenis kerusakan yang terjadinya selalu berulang-ulang pada periode tertentu. Kalau kerusakan mesin secara sporadis adalah jenis kerusakan yang sifatnya tiba-tiba dan tidak dalam periode yang berulang. Sehingga jika sudah mengetahui dan bisa membedakan dari bentuk/sifatnya kerusakan mesin, maka untuk proses penanganannya juga berbeda. Saya lampirkan alur proses penanganan perbaikan mesin  secara umum dari pengamatan saya selama bekerja sebagai maintenance engineer. 

Gambar 1. Alur proses penanganan perbaikan (klik gambar agar lebih jelas)



Historical Perawatan

Pendekatan tradisional pada program perawatan terjadwal (schedule maintenance program) didasarkan pada konsep bahwa setiap bagian dari peralatan yang kompleks memiliki "umur tertentu (right age)" dimana overhaul menyeluruh perlu dilakukan untuk menjamin keselamatan dan kehandalan operasi. Setelah dilakukan penelitian bertahun-tahun, ditemukan bahwa banyak jenis kegagalan yang tidak dapat dicegah atau tidak dapat dikurangi secara efektif oleh perawatan jenis bagaimanapun, maupun seringnya penanganan perawatannya.

Perkembangan perawatan hingga mencapai taraf saat ini membutuhkan waktu yang sangan lama. Sejak 1930 evolusi perawatan dapat dibagi dalam 3 generasi.

Sabtu, 31 Desember 2022

Pengenalan Jenis - Jenis Maintenance Mesin

Tentunya sudah terbayang didalam pikiran kita jika mendengar kata "Maintenance". Arti maintenance sendiri yaitu perawatan yang dimana bertujuan agar kondisi suatu mesin terjaga dengan baik dan berfungsi sebagaimana mestinya. Untuk mencapai kondisi tersebut pastinya butuh suatu langkah-langkah ataupun program didalamnya. Namun, perlu digaris bawahi adalah semua mesin pasti akan mengalami kerusakan atau deterioration. Semua mesin memiliki batas umur pakainya sehingga tugas seorang engineer dan operator dalam menjaga kondisi mesin tetap dalam kondisi baik dan siap pakai. Contoh sederhananya jika umur suatu mesin dari manufaktur memiliki umur 30 tahun, tugas engineering adalah bagaimana mesin tersebut bisa dipakai selama 30 tahun bahkan lebih. Kerusakan atau deterioration pada mesin terbagi atas 2 tipe. Tipe pertama adalah normal deterioration, yaitu terjadi penurunan kemampuan mesin secara alami. Jika terjadi percepatan kerusakan pada mesin sebelum umur pakainya, tipe ini bisa dipastikan mesin tersebut mengalami yang namanya forced deterioration. Untuk pembahasan natural deterioration dan forced deterioration akan dijelaskan pada chapter khusus. (Grafik deterioration) 

Gambar 1. Jenis Deterioration (klik gambar agar lebih jelas)
                                       

Maintenance secara garis besar terbagi 2, yaitu Planned Maintenance dimana aktivitas maintenance yang sudah terjadwal dan Unplanned Maintenance dimana aktivitas maintenance yang tidak terjadwal dan sifatnya mendadak. Sebaiknya metode aktivitas maintenance dikombinasikan tidak menggunakan satu atau dua jenis maintenance. Jadi langkah awalnya adalah :
  • Memetakan/pengelompokan mesin atau parts yang critcal dengan yang non critical. Untuk skala prioritas perawatan mesinnya
  • Apakah berpengaruh terhadap proses produksi jika mesin rusak
  • Dampak atau kerugiannya apakah besar jika mesin rusak tidak beroperasi
  • Akses maintenancenya sulit atau mudah

Gambar 2. Jenis-Jenis Maintenance Activity (klik gambar agar lebih jelas)












Postingan Populer

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *